zonafakta.ID, BANJARMASIN – Hamparan sampah yang hanyut di Sungai Martapura, didominasi enceng gondok atau ilung atau kerap disebut sebagai pampangan ini, tersangkut di bawah Jembatan Pasar Lama, Banjarmasin dan nyaris menutup seluruh badan di kawan itu, Jumat (31/2).
Pasukan Turbo yang diturunkan, dengan alat seadanya berupa bilah bambu, tampak berupaya mengurai hamparan sampah, tentu saja agar arus lalu lintas transportasi air yang melintas di kawasan itu menjadi lancar.
Kepala UPT Sungai dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Andre Setiawan membeberkan, pampangan yang menggempur sungai Martapura ini sudah terjadi sejak kemarin, ). Diperkirakan, kondisi akan terus berlangsung, seiring meningkatnya curah hujan di daerah hulu.
“Penyebabnya karena curah hujan yang sudah tinggi daerah hulu. Sehingga sampah-sampah kiriman mengalir kesini (Sungai Martapura),” ujar Andre.
Kondisi menurutnya, diperparah dengan perangkap ilung di wilayah perairan Sungai Gampa yang diduga kuat jebol. Sehingga dengan mudah sampah-sampah kiriman dari daerah hulu punmasuk ke Sungai Martapura.
“Untuk saat ini kita lakukan pembersihan dengan cara manual dan dibantu kapal harvester. Setidaknya agar tidak menutup badan sungai dan transportasi sungai bisa jalan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Sungai Martapura sudah mulai serius dilakukan Pemerintah. Rapat Koordinasi (Rakor) telah digelar di Rumah Anno Siring Menara Pandang dan dihadiri jajaran dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin.
Rakor itu merupakan langkah serius dalam menanggani persoalan pencemaran Sungai Martapura yang dianggap masih belum selesai. Diantaranya terkait sampah yang masih belum terkendali dari hulu menuju hilir Kota Banjarmasin, termasuk kegiatan industri yang melakukan aktivitas di badan sungai.
Leave a comment